Selasa, 12 Mei 2015

Kisah Seorang Nenek Penjual Sapu Ijuk dan Lidi

Sapu Ijuk
Pak lagi bersiin apa. itu lantainya sudah bersih.... hehehe
Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.

Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian/
"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari ang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mbol, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.

Ngomong-ngomong, Anda pernah bertemu dengan orang yang serupa dengan nenek penjual sapu ini? Boleh dibagi ceritanya untuk kita semua :)

Kisah oleh Rizky Taufan, di Kudus, sebagaimana yang termuat di Majalah Intisari Agustus 2004.

"VOTE" dan "SHARE" agar memberi manfaat buat temen yang lain.

Senin, 11 Mei 2015

Membatik Tulis, Jangan Lupa Ijuk

Ijuk (duk, injuk) adalah serabut hitam dan keras pelindung pangkal pelepah daun enau atau aren (Arenga pinnata). Manfaat ijuk amat banyak, sebut saja sikat ijuk, sapu ijuk, tali atau tambang ijuk, kuas ijuk, atap (rumah, kandang, gazebo), lapisan penyaring ijuk  di dalam sumur resapan, hingga lapisan peresap air di bawah lapangan sepakbola. Tak hanya itu. Seutas ijuk sangat berarti pada proses membuat batik tulis. Tanpa seutas ijuk, pembatik bisa kerepotan. Mengapa?


Dalam proses membuat batik tulis, salah satu tahapan kerjanya yaitu nyanthingNyanthingatau mbatik, yakni menorehkan cairan malam (lilin batik) panas ke pola gambar di kain menggunakan alat bernama canthing atau canting.



Proses mbatik lebih dari satu tahap. Tahap pertama disebut nglowong atau ngrengrengi. Ini pekerjaan menorehkan malam di kerangka gambar motif utama batik. Itu sebabnya, dinamai nglowong, dari kata klowong atau ngrengrengi dari reng-rengan, yang maksudnya adalah kerangka. Pada tahap ini canting yang dipakai adalah canting klowong.

Tahap berikut, ketika pembatik mengisi ruang-ruang kosong di kerangka yang sudahdiklowong, dengan titik-titik atau garis-garis halus, disebut tahap ngiseni atau mengisi dengan isen-isen (isi motif). Untuk pekerjaan ini, pembatik menggunakan canting cecek(cecek=titik), jika akan mengisi ruang dengan motif isen titik-titik. Bisa juga pembatik menggunakan canting klowong, tergantung kebutuhan desain.

Canting cecek pun beragam bentuk. Ada cecek siji (berlubang satu, untuk menghasilkan titik tunggal sekali toreh), cecek loron (berlubang dua, untuk menghasilkan titik ganda sekali toreh di kain), cecek telon (berlubang tiga), cecek papat, juga ada cecek liman.

Tahap selanjutnya, jika ada bagian-bagian dari kain batik atau motif yang akan ditutup atau diblok (untuk membiarkan berwarna putih), istilah pembatik ditembok, maka penutupan menggunakan cairan malam menggunakan canting tembokan. Untuk bidang yang cukup luas, pembatik bisa juga menggunakan kuas.

Ketiga jenis canting tersebut mempunya diameter cucuk (saluran cairan malam) berbeda. Canting dengan diameter terkecil canting cecek. Lebih besar dari cecek, yaitu cantingklowong. Canting tembokan berdiameter paling besar. Diameter terbesar canting yaitu 1 mm (tembokan).


Karena kecilnya diameter cucuk canting dan tidak selamanya cairan malam stabil kekentalannya -- semakin lama dipanaskan makin kental bahkan bercampur dengan gentho(kotoran hitam yang mengendap di wajan) -- aliran malam di cucuk bisa tersumbat. Jika cucuk tersumbat maka tidak ada cairan malam panas bisa ditetes-torehkan ke kain yang sedang dibatik. Ini tentu mengganggu kelancaran kerja pembatik.

Mengatasi tersumbatnya aliran malam di cucuk, bisa dengan memanaskan cucuk. Namun, jika cucuk tetap tersumbat, biasanya akibat adanya kotoran, berupa gentho bercampur malam yang memadat. Tindakan yang harus dilakukan yaitu membersihkan lubang cucukdengan cara memasukkan seutas ijuk hingga ke pangkal cucuk. Utas ijuk didorong-tarik secara pelahan beberapa kali, hingga ijuk tak terhambat, kemudian bisa dilihat di bagian dalam nyamplung (wadah penampung cairan malam pada canting).

Pada proses memasukkan utas ijuk, tekanan harus perlahan, tidak dipaksakan, Jika dipaksakan, ijuk bisa patah. Jika patahnya terjadi di dalam cucuk, ini menyulitkan pembatik untuk mengambilnya. Akibatnya, cucuk akan tersumbat ijuk secara permanen.


Mengapa digunakan ijuk? Kenapa tidak kawat atau serabut kabel? Atau serabut kulit buah kelapa (sepet)?

Kawat atau serabut kabel tidak digunakan karena merupakan penghantar panas, sehingga bisa mencederai jari saat membersihkan cucuk. Sebab, membersihkan cucuk dari sumbatan hanya bisa dilakukan ketika canting dalam keadaan panas. Panas di canting akan merambat ke kabel/kawat. Selain itu, karena diameter cucuk berbeda-beda, diperlukan utas kawat/kabel dengan diameter berbeda pula. Tentu tak mudah menyediakannya.

Serabut kulit buah kelapa jarang digunakan untuk membersihkan cucuk tersumbat karena terlalu lentur, sehingga tidak bisa mendorong kotoran di dalam cucuk.

Ijuk menjadi pilihan paling efektif untuk pembersih cucuk dari sumbatan saat membatik karena sifatnya bukan penghantar panas, tidak terlalu lentur, cenderung kaku, lebih keras dari serabut sepet , tahan panas, ukuran diameter beragam dan sesuai dengan berbagai ukuran diameter cucuk canting. Ijuk juga mudah didapat. Jika di rumah tersedia sapu ijuk, pembatik tinggal mencabut beberapa utas yang sesuai dengan diameter lubang cucuk.

Itulah sebabnya di dekat seorang pembatik tulis yang sedang membatik selalu tersedia beberapa utas ijuk. Jika ijuk sampai terlupakan, maka pekerjaan membatik pun akan terhambat. Tampak sepele, bukan? Tapi…seutas ijuk penting artinya dalam membuat batik tulis. Sampai bertemu lagi di artikel batik berikutnya.


Sumber ://batikjolaweyogya.blogspot.com 
Sumber Foto : Dedi H Purwadi

Cara Menjernihkan Air dengan Metode Pengendapan & Penyaringan Dengan ijuk

Ijuk Untuk Saringan Dan Resapan Air




Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air tidak akan ada makhluk yang bisa hidup di bumi ini. Pencemaran baik oleh limbah industri atau pun rumah tangga membuat sumber air bersih semakin sulit didapatkan. Dimana-mana yang ada adalah air yang kotor, keruh dan tak layak konsumsi.
Untuk masalah air yang kotor dan keruh kita bisa menggunakan metode pengendapan dan penyaringan. Berikut ini cara membuatnya:
Bahan dan alat yang dibutuhkan
Cara Membuat Alat Penjernih Air Untuk Menjernihkan Air
  • Air sumur/sungai
  • Batu kerikil sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen.
  • Pasir untuk menahan endapan lumpur.
  • Arang sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang terdapat di air.
  • Ijuk untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir
  • Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt
  • Gentong besar atau bak penampung dari semen
  • Pompa air Penyangga kayu (bila perlu)
  • Pipa bambu/Paralon atau selang plastik
  • Kran air
  • Kasa nyamuk dari plastik
  • Solasi paralon dan lem paralon.
Cara membuat alat penjernih air
Mempersiapkan bak penampung air.
Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-masing drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian dalam drum/gentong.
Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga benar-benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas berturut-turut batu (15 cm); kerikil (10 cm); arang tempurung kelapa (15 cm); pasir halus (20 cm); ijuk (20 cm); pasir halus (15 cm); ijuk (15 cm).
Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata, jangan sampai ada rongga antar lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm dan udak kedua 170 cm (disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua drum/gentong secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak pertama (untuk penyaring).
Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum diminum air harus direbus atau sterilkan. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3 bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi.
Setelah mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan, kami mulai merancang alat yang akan digunakan, menyiapkan air bersih dan menyiapkan air keruh yang akan dijernihkan.
Semoga informasi tentang cara menjernihkan air menggunakan metode pengendapan dan penyaringan diatas dapat bermanfaat.

Ijuk (Iyeth Bustami)


Ijuk (Iyeth Bustami)

Yang mana rambut bila bersanding ijuk
beras tak lah sama putih
yang mana padi ah... mana ilalang ah...
hampi tak dapat dibedakan
bualan dan kasih sayang

Kukira sirih akan bertemu pinang
suci kapur kau sajikan
mengapa getah dapat kau bawa
menjadi kaca beling berbisa
kaulah penyebabku luka

ho..haaaaa.......

Niatku mendulang hitam
tapi kau mendulang angin suaramu
yang berbisik-bisik sayang
yang berkata rindu kepadaku
ha... ha...

Kupinta hidup serumah
satu atap syah menikah kau tak mau
malah kau putus-putuskan tali kasih sayang kepadaku

Kau ku sangka bulan sayang
yang dapat ku genggam sayang
rupanya kau bintang nan jauh
tak mungkin dapat ku sentuh

Back to 2. 3. 4. 5.

Sabtu, 11 April 2015

Pembuatan Sapu Ijuk Jahit

Sapu Ijuk Jahit
Sebelumnya ane minta maaf buat agan-agan semua, karen ane baru sempet menulis lagi tentang ijuk di sini, ini karena kesibukan ane dalam menyiapkan pesana ijuk keseluruh jagat raya ini. Hahaha......

Terutama untuk pesanan ceu iyeum di negri citayem, negara bagian amerika selatan.. Hahahaha..... 

Kali ini ane mau membahas gimana sih cara bikin sapu ijuk, yang menurut ane sih sangat gampang sekali, dan ingsaalloh pusing untuk agan-agan semua yang belum pernah mengenal sapu ijuk Sebelum, 

Ok... Kita mulai aja gan.. sebelum bikin sapu ijuk alangkah pentingnnya kita untuk menentukan dulu jenis sapu ijuk yang akan kita buat, karna sapu ijuk ini lumaayan jenis dan pariannya, untuk memudahkan, kita bagi dua jenis sapu ijuk, ada sapu ijuk model dulu, dan ada sapu ijuk model sekarang.

Nah pada kesempatan ini ana mau jelasin dulu tentang sapu ijuk jenis lama, tapi tetap pasaranya masih di sukai sampai sekarang, cuma bikinya itu loh..... lambat banget....., kalau agan punya order banyak, bisa-bisa kerepotan untuk menyiapkanya, maklum cara pembuatanya jadul, paling-paling satu orang pengrajin dapet 3 kalau model ribet, atau 20 kalau model sederhana, dalam satu har bro.... Kalau ada order 100.000 pcs, gimana ayo gan.... bisa keburu mampus itu nenek-nenek yang bikinya sebelum orderan terpenuhi semua. ...... hahahah vvvvissss nek...

Langsung aja gan.. Aja bertele tele.......

Langkah pertama, kita siapin dulu matrial pembentuk sapu ijuk yaitu :
2. Gagang rotan denga diameter 1.9 sampai 2.5 cm 
3. Majun untuk menjahit 
4. Bambu untuk menjepit.

Langkah kedua perakitan 
Ijuk lembaran kita potong sekitar 40 cm, dengan lebar sekitar 20 cm, dan tebal sekitar 3 cm atau dua lembar ijuk secara natural, kita simpan di lantai untuk bagian bawah sapu ijuk, nah setelah itu kita letakan gagang rotan pada ijuk, lakukan hal serupa pada bagian penutup atas 
Setelah rapih kita ikat bagian atas sapu ijuk pada rotan, dan jepit pada bagian bawah ijuk dengan bambu, nah ini baru tahap pemolaan sapu ijuk. 
Tahap selanjutnya kita lakukan pengikatan secara memutar dengan majun, lakukan ini dengan sangat rapi dan teliti, dengan ke tinggian skitar 10 cm, setelah rapih dan ijuk terikat kuat dengan gagang rota, baru kita lakukan penjaitan pada ijuk yang di jepit dengan bamu, sesuai dengan model dan pariasi yang kita inginkan, lalu potong ijuk bagian bawah sehingga terbentuk rapih.

Teretetet...... 
Selsai deh sapu ijuk, Mudah kan..... hahahahahah

Agan bisa bersiin tuh rumah sampai kinclong, dengan sapu ijuk karya sendiri, yang jadi kebanggan agan, atau agan bisa jual tuh sapu ijuk, dapet duit deh buat nambahin beli mobil... Hahaha,, 
Ada yang masih bingung,,, jangan khawatir boleh tanya.... yang sudah ahli boleh beri masukan, yang ingin belajar langsung, boleh datang ke pabrik saya... 
Tereng tenteng... 
Semua di bumi ini bisa di bikin mudah...

Saatnya Bilang

Aku CInta Produk Indonesia, Aku Cinta Budaya Indonesia...

SAPU IJUK ADALAH PRODUK INDONESIA. BUDAYA NENEK MOYANG KITA
Baha Sapu Ijuk Jahit
Serat ijuk

Atap Ijuk Di Kasepuhan Adat Sinar Resmi Merupakan Aturan

Kasepuhan Adat Sinar Resmi
Kasepuhan Adat sinar Resmi berada di desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi. Merupakan salah satu Kasepuhan Adat Banten Kidul yang terletak di kawasan kaki Gunung Halimun Salak, Sukabumi.
Perjalanan ke Kasepuhan Sinar Resmi ini merupakan perjalanan wisata, Tak sulit mencapai tempat ini. Hanya saja lamanya jauhnya perjalanan dengan jalanan yang cukup menantang,  untuk mencapai Kasepuhan Adat Sinar Resmi di perlukan waktu sekitar 6 jam perjalanan menggunakan mobil elf, menyusuri jalan yang berkelok kelok, dengan banyak sekali tikungan, turunan dan tanjakan yang sangat panjang. tak lama kemudian kita juga bisa menikmati suguhan pemandangan yang beda, barisan pohon karet yang berjajar rapi menghias di kanan kiri jalan.

Setelah kurang lebih 1,5 jam dari Pelabuhan Ratu. dengan pemandangan yang sangat menakjubkan yang dapat kita nikmati sepanjang perjalanan, kita akan sampai pada  daerah yang sangat kental akan budaya kedaerahannya. kalau kita beruntung kita akan menyaksikan sebuah budaya yang sangat menakjubkan yaitu kesenian Ngagondang. Kesenian Ngagondang ini merupakan kesenian yang biasanya dilakukan dalam rangka upacara mapag sri atau ngampihkeun (menyimpan padi ke lumbung). Dilakukan setelah panen, oleh para wanita desa tersebut yang menumbukkan halu ke lesung secara berirama.

Ketua Kasepuhan Adat Sinar Resmi, Abah Asep Nugraha dan Ambu yang tinggal di sebuah rumah yang disebut Imah Gede, Abah Asep Nugraha merupakan ketua adat generasi ke-10. Rumah-rumah warga di sini terbuat dari bambu dan kayu. Atapnya dari ijuk. Ini ternyata merupakan aturan adat setempat mengenai penggunaan bahan bangunan untuk rumah yang hanya boleh beratapkan ijuk. ijuk kakaban istilah yang mereka sebut untuk bahan atap rumah, rumah yang sederhana dengan bilik bambu dan atap ijuk, tapi terasa sejuk pada siang hari dan hangat pada malam hari, ijuk yang dapat memberikan efek sejuk dan hangat pada malam hari, mungkin ini yang menjadi alasan kenapa rumah-rumah di Kasepuhan Adat Sinar Resmi mewajibkan  menggunakan atap hanya dengan ijuk, ijuk yang di ambil dari pohon aren ditata dengan sangat rapih, tidak ada bocor dan tidak ada dingin, ijuk juga memiliki daya tahan yang sangat lama, tidak mudah lapuk, dan tidak bisa dicerna oleh organisme lain.

Atap ijuk yang merupakan ciri khas dari rumah Kasepuhan Adat Sinar Resmi, ini berasal dari pohon aren yang berbentuk seperti bulu hitam yang menyelimuti pohon aren, masyarak di sekitar Kasepuhan ini menyebutnya ijuk kakaban, ijuk jenis ini hanya tumbuh tiga lembar dalam satu tahun, tumbuh dari sejak pohon aren masih kecil, bersamaan dengan tumbuhnya pelapah aren, dan akan berhenti tumbuh pada saat pohon ini mengeluarkan lengan buah kolang kaling, dalm istilah Kasepuhan Adat Sinar Resmi di sebut Caruluk. walaupun rumah di Kasepuhan Adat Sinar Resmi beratapkan ijuk akan tetapi tak sedikit dari mereka yang memiliki antena parabola di rumahnya. Dan pengalaman tinggal di daerah seperti ini akan menjadi sebuah pengalaman yang takkan pernah terlupakan.

Kalau kita beruntung kita juga akan menyaksikan  kesenian Dogdog lojor dan Jaipongan yang dipentaskan di atas panggung depan Imah Gede.Dogdog lojor merupakan kesenian khas Banten Selatan. Alat yang dimainkan adalah dua buah dogdog (semacam tabung panjang yang ditabuh) dan beberapa angklung. Dalam kesenian dogdog lojor ini ada permainan yang ditampilkan, yaitu permainan adu dogdog. Para pemain terbagi menjadi dua kelompok, mereka saling berhadapan dan akan mengadu ketangkasan. Masing-masing kelompok yang memegang dogdog berusaha menabuh dogdog kelompok lain

Kamis, 09 April 2015

Pembuatan Sapu Ijuk Lakop Kipas

Gambar 1.1 Sapu ijuk Siap jual
Pembuatan sapu ijuk jenis ini sangat sederhana saya yakin agan-agan bisa membuatnya, setelah saya membuat artikel tentang pembuatan sapu ijuk jahit, kali ini saya akan membahas bagaimana cara membuat sapu ijuk dengan menggunakan media lakop plastik, proses ini banya di kerjakan dalam sekala besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sapu ijuk di jagat raya ini... Hehe. 
Termasuk perusahan yang saya kembangkan juga membuat sapu ijuk jenis ini, 
Sapu ijuk jenis lakop ini juga banyak pariannya, ada jenis lakop kipas, lakop family, lakop bulan, lakop sebelas jari, lakop lurus, lakop miring dan konco koncone, tapi dalam proses pembuatanya relatip sama, kecuali untuk jenis family, untuk jenis family  akan saya bahas dalan bahasan husus pembuatan sapu ijuk lakop family, 
di tunggu yah bro....  






Langsung saja brooo
Langkah pertana 
Siapkan seluruh matrial perakitan sapu ijuk lakop, yaitu : 
1. Ijuk yang sudah melalui proses penyisiran,
 2. lakop sapu ijuk 
3. Gagang kayu sapu ijuk, diameter 1,9 cm
4. Tambang plastik ukuran 2 mm   

Langkah kedua 
gagang kayu
Gambar 1.2 Gagang kayu
Perakitan ijuk pada lakop sapu ijuk, persiapkan ijuk sesuai kulitas sapu ijuk yang kita inginkan, pecah ijuk menjadi ukuran sebesar jari telunjuk, kemudian ambil lakop pelastik dan masukin tambang pelastik pada lubang yang telah tersedia di lakop pelastik, masukan ijuk yang telah di pisahkan tersebu, dengan cara di tarik dengan menggunakan tambang plastik, lakukan ini sampai seluruh lubang sapu ijuk terisi penuh dengan ijuk, lalu potong tambang ijuk sekitar 5 cm dari ujung lakop plastik yaitu batas akhir lakop sapu ijuk, lakukan pembakaran tambang ijuk supaya tambang tersebut terikat kuat pada lakop sapu ijuk Nah hingga proseses ini sudah mulai terbentuk sapu ijuk, tapi belum selsai, ijuk yang telah terpasang pada lakop sapu ijuk tadi harus di bersihkan dan di rapihkan, dengan cara menggaruk ijuk, fungsinya untk mengeluarkan kotoran dan sisa ijuk yang tidak terikat pada lakop plastik, selanjutnya di lakukan pemotongan ijuk, sehingga terlihat rata dan rapih. 

Langkah ketiga
Gambar 1.3 Perakitan sapu
Lakukan perakitan kepala sapu ijuk dengan gagang kayu yang sudah di siapkan, perkuat perakitan tersebut dengan menggunakan paku atau kawat khusus untuk penempelan gagang kayu, nah sapu ijuk yang agan agan bikin telah selsai, kalau untuk di pake tinggal pake aja gan, agan bisa bikin rumah agan makin kinclong, 
Tapi tunggu dulu, kalau agan-agan mau bisnis sapu ijuk, sapu ijuk agan akan agan jual, biar bisa beli rumah dan mobil, harus ada proses lagi gan, sapu ijuk tadi harus di kemas dan di beri lebel yang menarik agar konsumen bisa tertarik dengan sapu bikinan kita, juga harus di lakukan pengepakan dengan menggunakan dus untuk mempermudah penyimpanan dan pengangkuta,   

Selsai sudah ulasan saya soal pembuatan sapu ijuk jenis lakop kipas, ulasan selanjutnya insaalloh akan saya bahas soal pembuatan sapu ijuk lakop family, ini hanya ringkasan prosesnya saja, jika agan-agan masih bingung boleh tanya saya, bagi agan-agan yang ingin tau prosesnya secara langsung boleh datang ke tempat saya, untuk belajar langsung, bagi yang sudah memahami pembuatan sapu ijuk, boleh menambahkan artikel saya ini, bagi yang memiliki ulasan tentang ijuk apapun itu boleh share ke saya.  ok.... thank you...
gambar 1.4 sapu ijuk siap pakai
Saatnya saya bilang 

"Mari kita pertahankan budaya dan kekayaan alam indonesia, jangan sampai di ambil oleh negara lain"

Jumat, 06 Maret 2015

PENGIRIMAN IJUK EKSPORT KE JERMAN TERHENTI AKIBAT BENCANA ALAM


Bencana alam adalah sebuah musibah yang tidak bisa di elakan, tapi ketika itu terjadi kita harus sangat arif menghadapinya sebagai musibah dan ujian dari tuhan, hingga saat ini artikel tentang bencana alam saya temukan, yang sudah dua tahun lebih sejak bencana itu terjadi, tapi dampaknya sampai kini masih terasa, terutama untuk sektor ekonomi, yaitu pengolahan ijuk sebagai komoditi ekspor.
Bencana alam tanah longsor dan pergerakan tanah di Cigintung Kecamatan Malausma Kabupaten majalengka, yang merupakan sentra terbesar pengolahan ijuk berdampak signipikan terhadap kemampuan Indonesia dalam mengadakan serat ijuk untuk ekspor, ini di akibatkan berhentinya banya pengusaha dan pengrajin dalam proses pengolahan ijuk.
Seperti yang termuat dalam artikel Bisnis jabar berikut ini. 

Bisnis-jabar.com, TASIKMALAYA--Ekspor ijuk ke Jerman dari Tasikmalaya terhenti akibat home industry pengolahan ijuk Desa Cimuncang Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka tergerus tanah amblas.
Owner CV Sumber Mulya Perkasa Indrayana pengolah ijuk Majalengka yang juga membuka workshop pengolahan ijuk di Tasikmalaya mengatakan hingga kini perusahaannya belum memastikan dua kontrak permintaan ujuk dari Jerman bisa terlayani.
Pasalnya, pabrik ijuk di lima lokasi tanah amblas di Desa Cimuncang Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka semuanya terhenti.
Perajin ijuk tidak bisa bekerja karena harus relokasi ke daerah lain.
Ia pun mengalami kerugian miliar rupiah akibat tanah amblas tersebut hingga menghambat pada usahanya.
“Dua draft kontrak dari Jerman untuk pasokan ijuk, hingga kini belum saya tandatangan. Saya khawatir tidak bisa menyanggupi permintaan karena produksi terhenti, pengrajin di Majalengka krena tanah amblas,” ungkap Indra di Tasikmalaya, Senin (15/7/2013).
Indra menambahkan, beberapa waktu setelah tanah amblas, produksi di Majalengka sempat terhenti dan hanya mengandalkan produksi di Tasikmalaya dan Ciamis.
Sementara permintaan olahan ijuk untuk ekspor cukup besar, juga pasokan sapu ijuk tidak bisa dihentikan karena sudah kontrak dengan perusahaan di Jakarta.
Dalam kondisi lancar, kata dia, tiga bulan sekali pihaknya mengekpor ijuk ke Jerman mencapai 24 ton dengan harga satu kilo gram Rp38.000.
Ijuk tersebut akan digunakan untuk bahan baku sikat kebutuhan rumah tangga atau bahan sikat mesin industri.(k55/k29/yri)
Editor : anep

sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1K2Cpgg0MrsJ:bandung.bisnis.com/read/20130715/20/397665/ekspor-ijuk-kiriman-ke-jerman-terhenti+&cd=1&hl=id&ct=clnk&client=opera

Serat ijuk terpanjang, yang memiliki panjang hampir 2 meteryang di kumpulkan selama 2 tahun

Serat ijuk ekspor siap kirim

SAPU IJUK JADI ANDALAN EKSPOR

TEMPO.CO , Malang: Produksi sapu ijuk dari Malang diminati warga Jepang degan total transaksi sepanjang 2014 mencapai US$ 8,03 juta. Ekspor sapu ijuk itu menjadi andalan komoditas ekspor dari Malang. Sapu dari bahan ijuk diminati terutama saat musim dingin. Lantaran sapu sintetis berbahan plastik menimbulkan medan magnet saat musim dingin sehingga kotoran justru menempel di sapu.

"Masyarakat Jepang masih menggunakan sapu ijuk untuk menyapu teras. Di dalam rumah, mereka menggunakan mesin penyedot debu," kata pemilik UD Wartono, Judy R Wartono, Kamis 26 Februari 2015. 

Menurut Judy, sapu yang diproduksinya berbeda antara pasar lokal dengan ekspor. Untuk produk ekspor disesuaikan dengan standar yang dibutuhkan, seperti ke Jepang, atas permintaan asosiasi pedagang sapu Jepang.

Bahan baku ijuk aren didatangkan dari Jawa Barat. Setiap bulan sejumlah armada angkutan mengangkut bahan baku. Lantas proses produksi dilakukan di Malang. Usaha produksi sapu dimulai sejak belasan tahun silam. Rata-rata sapu produksinya dipasarkan di daerah Jawa Timur.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Tri Widiani, menjelaskan realisasi ekspor sepanjang 2014 mencapai US$ 20,7 juta. Sapu ijuk menempati urutan kedua. Sedangkan di peringkat pertama adalah kerajinan emas dan perak yang diekspor ke Amerika dan Singapura senilai US$ 8,8 juta. Disusul ekspor bijih plastik ke Belanda dan Amerika sebesar US$ 2,1 juta. Sementara sepatu kulit, serabut kelapa dan kerajinan lain diekspor ke Italia, Cina, Selandia Baru, dan Afrika. 

Sedangkan sepanjang 2014, total impor sebesar US$ 2,1 juta. Terbesar impor suku cadang karoseri mobil dari Cina sebesar US$ 906,5 ribu. Disusul impor tembakau dan filter rokok sebesar US$ 874 ribu dari Singapura. Juga impor cerutu dari Rumania dan Filipina senilai US$ 299 ribu.

Untuk meningkatkan nilai ekspor, Pemerintah Kota Malang gencar mengikuti misi dagang dan pameran internasional, sehingga terjadi pertemuan antara produsen dan pembeli. Tahun ini, rencananya misi dagang akan ke Eropa Timur dan Cina. Eropa Timur berminat dengan aneka produk garmen dan makanan olahan. Sedangkan Cina bisa menerima berbagai produk. 

EKO WIDIANTO

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/02/27/090645637/Kalau-Sapu-Ijuk-Jadi-Andalan-Ekspor